Madhya Paradesh - Keindahan bentuk relief pada sebuah candi memiliki nilai seni tersendiri. Di India, ada candi dengan relief adegan seksual dalam Kamasutra. Eits, jangan berpikir negatif dulu! Relief-relief yang terkesan porno ini punya nilai budaya dan penting untuk manusia.
Khajuraho, candi dengan relief erotis pada setiap dindingnya. Kalau tak tahu maksud dan nilai budaya dari relief ini, Anda pasti mengatakan ini adalah candi paling porno.
Ketika memasuki komplesk Khajuraho, nuansa seksual menyambut kedatangan wisatawan. Patung-patung yang menghiasi dinding dan sudut-sudut kuil memperlihatkan pose-pose erotis bahkan terkesan sangat vulgar.
Sebenarnya, Khajuraho nama sebuah desa di Kota Madhya Paradesh, Chhatarpur, India. Lebih dari 20 candi memenuhi kompleks Khajuraho. Ingin mencari pembuktian tentang kamasutra, datang ke kompleks candi erotis ini bisa jadi pilihan yang sangat tepat.
Khajuraho memang hadir dengan seni ukiran erotis yang luar biasa menawan. Namun, traveler perlu mengetahui kalau patung-patung erotis ini hanya 10 persen dari bagian candi. Meskipun begitu, candi sudah identik dengan cinta dan erotik.
Ada beberapa wisatawan yang merasa heran sampai menganggap ini sesuatu yang unik. Padahal, relief yang terkesan vulgar dan cabul ini tidaklah sembarangan. Kompleks candi yang juga masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO punya pesan yang dimaksudkan untuk manusia.
Ada banyak penafsiran yang menjelaskan alasan mengapa seni erotis dijadikan sebagai relief pada candi ini. Salah satu penjelasan yang paling populer dimaksudkan untuk memberi pendidikan tentang keinginan duniawi. Selama abad pertengahan, anak laki-laki dikirim ke pertapaan dan mempraktekan Bramhacharya sampai mencapai kematangan, dalam situs resmi Khajuraho Temples yang detikTravel kutip, Jumat (21/9/2012).
Terlepas dari penafsiran tersebut, sebenarnya banyak penafsiran lain yang mengartikan maksud dari relief seni erotis dari patung-patung yang berada di candi Hindu ini. Salah satunya adalah pandangan para dewa, seseorang harus menanggalkan hasrat seksualnya di luar kuil. Juga menunjukan makhluk surgawi adalah jiwa yang murni dan tidak akan tergoda oleh hasrat seksual, fisik, dan kemolekan tubuh seorang wanita.
Oleh karena itu, patung-patung erotis yang terpampang sebagai penghias Candi-candi Khajuraho, kebanyakan menggambarkan seorang bidadari dengan bentuk tubuh yang sempurna dan menggoda melalui liukan tubuhnya. Penggambaran bidadari ini terlihat semakin menarik dengan berbagai pose yang menggoda seperti menari, bermain, dan mencuci rambut.
Tidak hanya itu, sebagian ukiran-ukiran tersebut juga menjadi penggambaran kehidupan sehari-hari masyarakat India Kuno, seperti pedagang, pemain musik, dan wanita yang sedang bersolek. Patung dan relief di Khajuraho terbuat dari batu pasir berwarna kuning kecoklatan. Sifat lembut dan halus dari batu pasir membuat patung-patung terlihat berkilau dan sempurna. Sehingga patung dan relief tersebut menampilkan pesona yang menggairahkan dan sensual.
Banyaknya ukiran yang menggambarkan hubungan seksual menyebabkan wisatawan mengatakan ini adalah candi Kamasutra. Candi yang menggoda ini pun menjadi salah satu kebanggan masyarakat India sebagai seni arsitektur yang menarik, unik, dan berbeda dengan yang lainnya.
Selain ukiran-ukirannya yang menghebohkan, bentuk arsitektur candi ini juga tidak kalah indah. Seluruh daerahnya dikelilingi oleh dinding dengan delapan gerbang, masing-masing diapit dengan dua pohon palem emas. Candi Khajuraho berbeda dengan candi lainnya karena tidak terbuat dari susunan batu-batu alam, melainkan dari batu pasir.
Keindahan dari seluruh penampilan kompleks Candi Khajuraho ini mampu menggoda banyak wistawan untuk datang dan menyentuhnya secara langsung. Bila Anda ingin traveling ke India, jangan lewatkan paras seksi dan sensual di setiap sudut Candi Khajuraho ini!
Berikut kumpulan foto candi kamasutra :
Kompleks Candi Khajuraho
Patung-patung Candi Khajuraho yang menggambarkan hubungan seksual masyarakat India Kuno
Berbagai pose erotis yang diperlihatkan melalui seni patung dan ukir
Kompleks Candi Khajuraho
Tidak ada komentar:
Posting Komentar